Belajar Kreatif dari Mainan Tradisional

Jaman sekarang mana ada mainan jaman dulu?. Imbas teknologi memang membuat semuanya membuat serba cepat dan dinamis, bahkan saat ini yang saya lihat hanya ada anak-anak di warnet lalu ia hanya dihadapkan dengan permainan seru yakni “ game online”. Namun jangan salah ketika kita sedikit saja mengulik permainan yang terbuat dari bahan-banahan mudah ternyata mampu melejitkan kreatifitas anak.

Jika dibandingkan jenis mainan anak-anak jaman dulu dan jaman sekarang dirasa sangat jauh berbeda. Jika saat ini semua serba virtual, cukup menggunakan internet dan memanfatkan teknologi, berbeda dengan mainan sederhana ana-anak jaman dulu. Contohnya:

Mobilan dari jeruk bali

Siapa sangka kan, kulit jeruk yang biasanya dibuang bisa dimanfaatkan kembali menjadi mainan unik, sepeti mobil-mobilan, pesawat dan sebaginya. Ternyata  membuat permainan ini juga mamu melatih  fungsi motorik sang anak untuk  mengembangkan ide-ide permainan lainnya.

Kapal Pletok

Salah satu mainan tradisional yang satu ini memang jarang banget ada di pasaran saat ini. Anak-anak jaman dulu dan yang saya lihat hampir semuanya punya namanya mainan jenis ini terutama bagi anak laki-laki. Cara mainnya kita hanya membutuhkan baskom besar berisikan air lalu perahunya dijalankan.

Layangan

Selain itu permainan trdisional yang sampai saat ini masih ada yakni layang-layang. Dengan teknik bermain  tarik dan ulur serta angin sebagai penggeraknya cukup menjadi makanan yang sampai saat ini mampu menginspirasi saya. Layang-layang juga bisa dibuat berdasarkan selera kita, entah itu berbentuk kupu-kupu, ular,burung  maupun bentuk unik lainnya.

Bola Bekel

Untuk anak perempuan khususnya permainan ini menjadi permainan yang cukup digemari. Dengan bermain bola bekel bisa melatih  kejelian dan ketepatan kita dalam mengontrol bola dan juga biji bola bekel. Untuk saat ini sepertinya permainan ini sudah hilang begitu saja.

Congklak

Hampir semua masyarakat mengenal permainan ini, Jika di Indionesia sendiri permaian ini juga banyak julukannya seperti, Orang Jawa menyebtnya Dhakon, Lampung  menamainya Dentuman lamban, dan Sulawesi menamainya Mokaotan. Papan persegiyan panjangnya kurang lebih  80 centimeter, disetiap sisi diameternya terdapat bang biji congklak untuk dua orang pemain.

Gangsing

Gambaran permainan tradisional juga bisa kita lihat dari permainan gangsing, Permainan ini cukup dibilang susah-susah gampang, karena membutuhkan kelihaian dan juga trik dalam memutar gangsing tersebut hingga bisa berputar dalam waktu yang cukup lama.

Yoyo

Permainan ini juga cukup fenomenal banget ternyata. Selain bermain ini kita juga bisa olahraga tangan  ternyata. Teknik permainannya cukup tarik, lepas. Pokoknya mainan ini gak bakal terlupakan deh. Untungnya permainan ini masih ada sampai sat ini, hanya saja bentuknya jauh lebih moderen dibandingkan dulu.

Itu dia permaianan tradisional yang sekarang sudah mulai tengglam karena munculnya teknologi yang begitu cepat, kalo bisa dibilang hampir musnah ditelan bumui…hehehe. Lewat permaian ini setidaknya kita bisa mendapatka banyak manfaat yakni bisa  belajar kreatif dan tentunya bisa sambil bergaul dengan lingkungan sekitar.So kawan…. buat kalian yang belum sempet menjajal permainan tradisional ini kayaknya bakal nyesel banget loh…^^.

” Semoga menginspirasi kalian…”

Sumber Gambar :

www.nitafebri.multiply.com

http://www.duabelasjuni.wordpress.com

http://www.leegundi.wordpress.com

4 thoughts on “Belajar Kreatif dari Mainan Tradisional

  1. Bila melihat gambar ini semua saya jadi ingat waktu saya masih kecil. Namun sekarang sudah jarang saya melihat anak-anak kecil yang bermain mobil-mobilan yang terbuat dari kulit jeruk Bali.

    Sukses selalu
    Salam
    Ejawantah’s Blog

  2. nice posthe hehe sehabis membaca membuat saya seperti kembali ke masak kanak-kanak dulu ……
    tapi sayang mainan2 seperti ini seeperti hilang digilas mainan2 modern…..
    salam…..

Leave a comment